Jadi, mari kita nikmati lagu All Too Well bukan dengan rasa sedih dan sakit lagi, tapi dengan rasa bangga karena sudah berhasil melewati masa susah itu.
Sabtu, 13 November 2021
All Too Well
Jadi, mari kita nikmati lagu All Too Well bukan dengan rasa sedih dan sakit lagi, tapi dengan rasa bangga karena sudah berhasil melewati masa susah itu.
Rabu, 10 November 2021
Perjalanan
Selalu ada yang spesial dari perjalanan. Entah perjalanan pulang atau perjalanan pergi. Entah seberapa sering kamu melewati jalan yang sama atau berbeda. Dengan sarana yang sama atau berbeda.
Rasanya ketika kamu naik bis, travel, kereta, pesawat atau jenis transportasi lainnya, kamu berhenti dari dunia sibukmu untuk sejenak. Untuk pertama kalinya dalam waktu yang lama, kamu memperhatikan sekitarmu.
Kamu habiskan waktu untuk memandang pohon-pohon, rumah-rumah, gunung-gunung, sawah-sawah, awan, tepi pantai, sinar matahari, lampu malam hari, atau bahkan refleksi wajahmu sendiri di kaca mobil/kereta. Dan itu semua membuat hatimu menjadi melow, in a good way. Rasa kagum, terpesona, syukur, lega, harap, dan rindu akan sesuatu yang tidak bisa kamu jelaskan-mungkin inilah rasa rindu terhadap Tuhanmu-bercampur menjadi satu. Terkadang pemandangan-pemandangan itu membuat kamu flashback akan kenangan-kenangan dan pengalaman yang sudah kamu lewati, just how far you have come. Untukku, flashback selalu memicu rasa tersendiri di hati yang sulit untuk aku jelaskan.
Kamu diam-diam mendengarkan percakapan penumpang lain dan mengambil pelajaran dari percakapan yang kamu anggap cukup seru itu. Atau untuk kasus umiku, perjalanan adalah saatnya mencari kenalan baru, teman obrolan baru.
Kamu letakkan hpmu untuk sementara. Kamu sibuk menonton orang-orang. Tanpa aku sadari, aku suka memperhatikan orang-orang. Bagaimana 2 orang sahabat lelaki yang berjabat tangan ketika berpisah di stasiun, seorang anak dipeluk erat dengan orangtuanya sebelum berangkat. Hemm mungkin akan pergi dalam waktu yang lama, pikirku. Atau ada juga 1 orang yang diantar hingga belasan anggota keluarga. Kemudain, mbak-mbak/mas-mas telat berlari karena pesawat/kereta sudah akan berangkat. Dalam setiap perjalananku, setiap observasiku terhadap manusia- selalu ada yang telat. Dan kadang sebagian dari mereka tetap bisa santai walaupun telat, masih sempat pelukan dan ngobrol lama.
Ada juga 2 sahabat wanita muslimah muda yang berpakaian asik banget menurutku dan betapa mandiri dan adventurousnya mereka. Ketika aku kecil dan melihat seperti mbak-mbak itu, aku berharap jika aku besar nanti bisa jadi seperti mereka. Hahaha.
Kemudian suami istri yang walaupun sudah tua masih tetap so sweet. Suami yang segera mengambil barang-barang bawaan istrinya, biar dia saja yang berberat-berat ria, jangan istrinya. Lalu ada orang-orang yang pakaiannya seksi, muslimah-muslimah yang tetap bisa keren, anak-anak yang gendut, orang-orang yang (tampaknya) kaya, orang-orang yang baru pertama kali melakukan perjalanan, bule-bule, bahkan artis.
Aku berpangku tangan menyaksikan manusia-manusia. Menerka-nerka, membaca gesture, bahkan menjudge mereka dalam pikiranku sendiri. Ameuncul juga pertanyaan-pertanyaan tidak begitu penting seperti kenapa laki-laki harus memakai ikat pinggang dan membuat repot diri mereka sendiri atau kenapa laptop harus dikeluarkan- saat pemeriksaan barang di bandara.
Aku belajar...
Wow betapa beragam manusia.
Betapa menenangkan alam.
Betapa menggugah sebuah perjalanan.
Rabu, 14 Juli 2021
Pria Culun jadi Spy : Chuck Review
Yak saatnya bahas film series. Blog ini harusnya lebih banyak bahas film-film (atau series) tapi isinya malah melow-melow π
Yvonne di the Tomorrow War |
Aku cek sinopsis Chuck. Hemmmmm spy komedi. Menarik. Karena aku sudah bosan dan sebagai anak kos yang tidak ada hiburan, diriku yg jarang nonton series pun memutuskan: Baiklah Chuck, aku akan mencoba menontonmu.
Dan... aku gak menyesal! 5 season aku habisin! Bayangkan aja, nonton drakor atau series yg cuma 8-20 episode aja aku biasanya gak tahan, ini sekitar 90 episode habis dalam beberapa hari!
Yang aku tidak sangka adalah sisi kekeluargaannya. Momen heartwarmingnya banyaaakk. Taulah, I'm a sucker for heartwarming movies.
-Komedinya bikin ngakak gak berhenti-henti
-Romancenya bikin gregetan but so so sweet at the same time!! Cinta yg problematik. Tapi aku suka cerita cinta yg problematik (hanya berlaku di film ya). Cerita cintanya sih yang bikin aku tetap lanjut nonton season-season selanjutnya.
-Musik! Musik-musiknya pas banget sesuai momennya dan bagus-bagus. Yang paling menarik perhatianku adalah Temper Trap-Down River. Dan selama beberapa hari ini, setiap pagi diatas motor menuju Puskesmas, aku mendengarkan lagu ini π
Baiklah ini deskripsiku per season:
Season 1
Si Chuck adalah nerd ahli komputer yg kerja di Toko Kelontong "Buy More". Hidupnya B aja, drop out dari stamford, tidak begitu bahagia. Tapi semuanya berubah setelah dia dapat email misterius tentang rahasia dunia (politik, kejahatan dan sejenisnya) disebut "Intersect" yang somehow terdownload dalam otaknya (yak bagian ini agak mustahil sih). Jadi sejak saat itu dia bisa "Flash" tiap melihat suatu clue, dia langsung tau siapa/apa/bagaimana/kapan. Karena begitu pentignya Intersect ini akhirnya pemerintah mengirim 1 agen CIA, Sarah Walker dan 1 agen NSA, John Casey untuk jadi handler si Chuck yg dilabeli "asset". Dan semua bermula dari situ.
Di season 1 ini yah ceritanya lumayan. Penjahatnya belum yg wow. Masih ringan-ringan aja ceritanya. Chuck, Sarah, Casey masih berusaha saling kenal. Chuck sama Sarah hubungannya masih maju mundur. Casey orangnya sangat taat perintah dari atasan, sadis, tidak berperasaan, kebalikan Chuck bangetlah. Sarah, handler yang lebih fleksible, baik banget ke Chuck, kayak mengayomi banget, selalu menenangkan Chuck. Sarah ke Casey juga masih bertentangan dan belum bisa dibilang berteman.
Disini juga kita tau tentang Ellie, kakaknya Chuck yang sayang banget sama Chuck dan Chuck sayang dan respek banget ke dia. Terus ada pacarnya Ellie sejak kuliah, Devon (emang ganteng banget sih haha). Terus ada sahabat Chuck dari kecil, Morgan, banyak ngomong dan konyol, sama patheticnya dengan Chuck. Dan ada pegawai-pegawai Buy More: Lester, Jeffrey, Big Mike dll yang akan terus muncul sampai akhir season.
Trio Sarah, Chuck, Casey |
Season 2
Season ini lebih bagus dari sebelumnya. Organisasi besar yang harus mereka lawan adalah Fulcrum, sejenis kumpulan agen CIA jahat yg mau membelot dan mau menjatuhkan CIA dari dalam. Season ini lebih tegang, penjahatnya lebih gak gampang kalah kayak biasanya, hubungan Sarah-Chuck makin complicated dan makin bikin gregetan tapi seru (yah maklumlah sinetron), Trio Chuck-Sarah-Casey semakin kuat hubungannya.
Disini juga mulai banyak Flashback kehidupan lama Chuck, Sarah dan Casey. Menarik.
Jujur saja, season 1 dan 2 aku gak terlalu peduli di bagian cerita pegawai-pegawai Buy More. Terlalu banyak ngomong dan menurut rasaku aku gak paham lucunya dimana. Uugh pasti aku skip
Chuck dari awal emosional dan impulsif banget, bergerak sebelum berpikir. Sarah, as always selalu jadi penengah, tetap aja setuju sama kata Chuck, akhirnya Casey ikut deh.
Season 3
Menurutku ini season fav sih. Fav banget. Banyak banget momen heartwarmingnya. Hampir disetiap akhir episode,pasti diselipkan momen heartwarming dengan musik-musik pasnya. Sarah-Chuk hubungannya jadi lebih jelas disini, finally! Chuck jadi lebih likeable, dan disini versi Chuck paling ganteng menurutku. Aku gak ngerti juga kenapa dia bisa terlihat jauh lebih ganteng. Perkiraanku sih karena rambutnya sudah pendek (Tuh cowok rambut pendek rapi itu emang terbaik!) tapi di season 4 dan 5 rambutnya lebih pendek dan rapi lagi tapi kok aku gak begitu suka ya? Kependekan motongnya?Entahlah, Chuck season 3 ini mengingatkan pada Fedi Nuril π. Disini dia gak terlalu impulsif, terus kayak keliatan memang cowok baik-baik dengan keluarga dan temam baik-baik (ya walaupun dari awal sudah keliatan sih).
Selain itu disini Sarah lebih menonjol kalau dia memang Spy bepengalaman yang gak hanya jago bertarung tapi juga pintar! Season 1-2 itu selalu menunjukkan kalo Chuck the brain, Sarah & Casey the brawls dan aku kurang suka. I mean come on! Sarah dan Casey itu punya banyak pengalaman kelesss. Rasanya season 1-2 mereka terlalu bergantung sama Chuck.
Disini mulai tingkat kocaknya meningkat drastis! Jeffrey-Lester a.k.a Jeffster biasanya sumber ketawa ngakakku. Mereka juga jadi jauh lebih likeable lagi. Aku juga jadi perhatian sama cerita pegawai-pegawai di Buy More.
Chuck sudah bukan "asset" lagi tapi berubah jadi Spy yang masih harus banyak belajar. Sarah dan Casey sudah bukan Handlers lagi, tapi partnernya Chuck dan mereka Team! Yeay.
Kelemahan season ini adalah Chuck jadi memiliki Intersect 2.0 di otaknya yang bikin dia bisa berkelahi/bertarung jenis apapun. Jadi tiap dia "Flash", suddenly dia bisa Kung Fu, karate, ninja atau bahkan jago ngedance! What! Bagiku itu penghinaan bagi agent kayak Sarah/Casey yang sudah berlatih bertahun-tahun! Kekuatan instan huh?
Menurutku, cerita ini cukup sampe season 3 sudah pas. Episode terakhir itu udah pas banget udah sebelum dimunculkan misteri menggantung yang sebenarnya gak perlu
Di season ini lawan utama mereka adalah : The Ring. Ada hubungannya dengan Fulcrum di season 2 tapi karena otakku gak nyampe jadi yaudah aku gak begitu paham pokoknya mereka organisasi jahat π
Season 4
Okelah. Lebih bagus dari season 2 tapi masih kalah sama season 3. Melihat kehidupan susah-senangnya Spy yg menjalin cinta padahal sudah digadang-gadang dari awal "Spy don't fall in love". So sweet sih juga sih HAHA.
Semakin jatuh cinta sama karakter-karakternya dan kekeluargaannya. Mereka semakin dekat, anggota keluarga semakin banyak. Tiap ada acara atau kumpul makan gitu ahh. Casey yang awalnya nimbrung acara keluarga Chuck karena mengawasi Chuck, jadi benar-benar anggota geng yang selalu diundang. Ah Casey, walaupun sangar dan besar, sebenarnya dia big softie π
Oiya disini juga kita lihat perkembangan Sarah yang selalu badass jadi lucu, quirky, witty, dan kayak clueless tantang hal-hal berbau cewek atau "sesuatu" (spoiler soalnya). Kadang dia impulsif juga ketularan Chuck. Sedikit out of character, tapi seru sih ku be like "oh jadi begitu yaa betapa cinta merubah seseorang"
Penjahatnya: Volkoff. Lagi-lagi otakku gak nyampe, intinya Volkoff berhubungan dengan Fulcrum dan The Ring dan mereka jahat.
Season ini komedinya semakin menjadi-jadi cuy. Aku seketika jadi penggemar Jeffster. Terus di season ini juga lebih tegang dan aku suka teriak-teriak "cepat tembak!" dan "Iih bego sih !" Btw, kenapa ya penjahat sebelum nembak pistol pasti ke musuhnya masih aja ngobrol-ngobrol dulu gak langsung tembak aja beeuh
Again, sebenarnya bisa berhenti sampai di ending season 4 aja.
Season 5
Asli ini gak ada feelnya samsek. Baru mulai bagus itu di episode 8! Dan 4 episode terakhir 10,11,12,13. Tiga episode akhir ini dark banget sih. Aku sudah banyak ke spoiler jadi mungkin gak terlalu shock. Tapi dramatis banget gitu lho. Aku bergumam "Kasianπ₯" terus. Banyak orang marah sama endingnya. Tapi bagiku yang sudah berdamai dengan ending La La Land, ending kayak gini masih okelah. Agak miris tapi yaaahh begitulah kehidupan per-spy-an kawan. Poor Sarahπ
oiya disini Sarah rambutnya pendek. Aku biasanya selalu prefer cewek rambut pendek, tapi dia bagusan rambutnya panjang donk π²
padahal glowing banget di season 5 |
Berikut beberapa hal favorit dari series ini:
Karakter Fav : Agent Sarah Walker! Kenapa sih semua orang nama Sarah selalu keren? Gak heran abangku kalo punya anak cewek mau dinamain Sarah.
Sesungguhnya karakter Sarah ini terlalu perfect sih. Jadi tidak relatable
Episode Fav : season 3 ep 12. Ah the feels! Mungkin karena diiringi lagunya Temper Trap yang aku sebut diatas. Petikan gitarnya pas sebelum Chuck ngomong yang sesungguhnya dan pas Casey bilang "I did" itu π terus Sarah bilang "Thank you" ke Casey, Casey bilang "you have a nice life, Walker" π
Episode terlucu: season 4 ep 13, pas Jeffster konser di Rumah Sakit. Too funny! tapi sial aku harus tahan ketawa karena aku nontonnya pas di Puskesmas
Karakter jahat fav: Jill. Dari awal walaupun dia enemy tapi emang vibenya gak jahat. Kasian juga dia
Bintang tamu fav: Carina. Badass. Diam-diam dia sebenarnya shippernya Sarah-Chuck lho
Fight fav: Sarah vs cewek gak ingat namanya di Catwalk. Oiya Car Fight di Season 2 Episode 14 juga epic sayangnya dipotong-potong sama scene lain jadin
Favorit quotes:
- "Don't be a hero. Just come home safe to me, okay?"
-"You have a nice life, Walker" -Casey
-"The world revolves around the sun, Charles, not you" - Lester
-"Please don't lose that guy that I met 3 years ago. Don't give up on the things that make you great" - Sarah
-"Shut up. you're Chuck Bartowski, the second best spy I've ever worked with. Now you're gonna save the best one - Casey ( beuh, kayaknya semua pujian tak langsung Casey ke Sarah aku suka deh. Ku suka persahabatan subtle tapi dalem 2 orang ini)
-"You are The Picasso of creepiness" - Lester
oiyaaa ini lagi
- " I'm not sure if I'm able to receive calls, cause I never got one from you" - Sarah. HAHAHA cheesy banget, tapi lucu. Ekspresiku persis kayak Morgan pas bagian itu.
Btw, bintang-bintang tamunya itu juga hampir likeable semua. Ganteng atau cantik. Terus bikin kamu simpati sama mereka. Keren sih
Walaupun gak sempurna, karena kadang banyak plotholenya, terlalu mustahil di beberapa hal, penjahatnya meh, tapi tidak mengalahkan rasa hangatnya hatimu tiap momen kekeluargaan/persahabatan/persaudaraan/bromance/loyalitas/percintaan di series iniπ
Tapi nonton series itu capek juga ya π
Gosh, Aku gak berhenti- berhenti edit ini postingan gara-gara aku gak tahan rewatch series ini lagi dan lagi dan rasanya ada aja yang perlu di tambah di postingan ini. ckckck
Kamis, 29 April 2021
Surat Cinta untuk Migrain
Hey migrain, kamu datang lagi
Walaupun aku tidak pernah rindu akan kedatanganmu
Aku bertanya-tanya, apa lagi kesalahanku hari ini hingga membuatmu hadir menemuiku?
Apa aku tidur terlalu banyak? atau justru terlalu sedikit?
Apa karena cuaca hari ini terlalu panas?
Apa karena ciput jilbabku terlalu sempit?
Apa karena masker KN95-ku terlalu kencang?
Atau karena aku tidak minum Good Day hari ini?
Atau mungkin memang ada hal yang membuatku stres tanpa aku sadari?
Sudah sering kamu datang,
tapi aku masih saja tidak tau alasan pasti kedatanganmu
Hey Migrain, kamu datang lagi
Kamu datang sesuka hati
Selang beberapa hari, selang seminggu, selang sebulan. Tidak ada yang tau
Dan setelah bertahun-tahun aku mengenalmu,
aku masih saja tidak bisa memprediksi kapan kamu akan datang
Hey Migrain, kamu datang lagi hari ini
Padahal sudah ku bilang aku tidak suka surprise darimu
Terlebih lagi, kamu terlalu sering datang akhir-akhir ini
Apa kamu rindu denganku?
Padahal sudah ku bilang aku tidak rindu padamu. Sama sekali
Tidakkah kamu tau ini bulan puasa Oh Migrain?
Kedatanganmu semakin menyiksaku karena aku tidak bisa segera menegak Paramex tercintaku
Tak bisakah kamu toleransi sedikit?
Tolong jangan sering-sering datang
Hey Migrain, terkadang kamu layaknya kekasih
Ketika kekasihku datang,
aku tinggalkan semua pekerjaan demi menghabiskan waktu bersama,
hanya fokus dengan dirinya
Tapi denganmu,
aku tingalkan semua pekerjaan karena sakit yang kamu timbulkan.
Semua fokus, waktu dan perhatianku tertuju padamu.
Makanan enak pun jadi tidak enak karenamu. Padahal kamu tau kan aku hobi makan?
Ketika kekasihku datang, kadang timbul air mata haru
Ketika kamu datang, kadang timbul air mata ketersiksaan
Oh Migrain,
Sudah ku tuliskan surat tulus ini untukmu
Jadi..
Bisakah kamu untuk tidak datang lagi di hidupku?
Yang tersiksa karenamu
Lia
Rabu, 14 April 2021
Far Away
Sudah 6 tahunan lebih aku jadi anak yang sering gak dirumah karena : Merantau. Dan selama 6 tahun itu pula, setiap aku harus balik ke perantauan atau aku ditinggalkan sendiri karena Umi/keluarga harus balik, selalu ada rasa aneh yang gak nyaman di dada. Selalu. Dan tidak pernah berkurang seiring berjalannya waktu. Seperti ada sebongkah lubang di hati. Kosong. Kehampaan.
Apalagi jika orang yang menjenguk itu memberi kesan luar biasa dan kemudian harus pergi. Pernah, Umiku balik ke Sumbawa dan saat aku balik ke kos ternyata kamarku sudah bersih, mejaku dirapiin, kamar mandi sudah kinclong, dan kancing bajuku yang copot-copot sudah dijahit. Bagaimana aku menghadapi hal seperti itu? saat itu aku cuma bisa nangis. Like a baby.
Aku juga bukan tipe orang yang kemudian bisa pergi keluar cari kesenangan atau kumpul-kumpul. Dan memang itu membuat suasana tambah parah.
Kalau yang harus balik aku, 2 hari sebelum balik aku sudah gelisah, apa-apa gak nyaman, seperti selalu ada yang aku fikir dan bikin jadi gak fokus. Momen-momen diantar ke travel, salaman tangan, ucapan hati-hati, lambaian tangan itu sangat tidak nyaman. Kemudian sendiri di atas travel, bersama orang-orang asing, menatap keluar jendela, melihat pohon-pohon, sawah-sawah itu juga pengalaman yang sangat menyayat hati. Belum lagi membayangkan perjuangan di tempat rantau, harus ber-struggle-ria, makanan seadanya, gak ada tempat cerita..
setiap balik ke kos hanya ada kamu sendiri. Kamu gak punya orang untuk diceritain hal-hal sederhana yang kamu lewati seperti kamu bertemu anak yang sangat imut atau jarimu terluka karena selebor saat buka ampul atau orang rese di jalan yang mau belok tapi gak nyalain lampu sen, dan atau atau lainnya. You just keep it to yourself..
atau karena seringnya kamu jauh dari rumah, kamu banyak melewati hal-hal sederhana ataupun penting yang normalnya kamu ada disana. Kamu gak tau kalau wifi rumah ganti, kamu gak tau kalo beberapa bagian di rumah di renov, kamu gak ada ketika anggota keluarga sakit, kamu dokter tapi orangtuamu berobat ke orang lain karena kamu gak ada disana, kamu gak ada saat proses lamaran abangmu. Kamu gak ada saat dibutuhkan.
Sampai kapan akan begini?
Sampai kapan aku akan terbiasa?
Yang Dipikirkan Sahabat Jomblo Setiap Kita Cerita Kisah Cinta
Warning: tulisan ini tidak sengaja aku temukan di buku catatanku. Aku juga gak tau ini jaman aku SMA atau Kuliah. Jujur saja aku juga kaget...
-
Jadi inilah aku, manusia bumi berusia 21 tahun yang sudah 9 minggu menimba ilmu dibawah label "KOAS". Wih horor banget ya sebutan...
-
INFJ ya aku akan bahas tentang salah 1 jenis kepribadian dari 16 kepribadian MBTI. Aku sebenarnya maju mundur ( cantik, cantik ) mau nu...
-
Aku jadi sadar penyebab aku sering merasa lonely di era ini adalah karena aku jarang bicara tentang hal-hal mendalam dengan orang lain. Hal...