Minggu, 22 Oktober 2017

"Mungkin ini udah saatnya aku ke luar negeri"

Aku baru aja selesai Field Lab. Tangan ini tergerak untuk mengetik pengalaman ini yaah walaupun aku sedang minggu persiapan Ujian Blok Komplementer yang susah dipahami itu. sebenarnya tiap aku selesai FL sering sekali ada kejadian yg bikin aku pengen curhat gitu ke buku diaryku entah itu kelompok FL ku yang mana saja. Modelnya selalu sama dan berulang-ulang. dan tipikal ceritaku di blog ini ya begitu-begitu aja ttg aku yg terlihat kaku, nyinyir dan berbeda dari kebanyakan orang.

Ya karena sesungguhnya aku memiliki kekuatan super....



 gak ding.



Kadang-kadang hal2 yg akan aku ceritakan ini yang bikin aku sering sekali bersyukur banget aku lahir dikeluargaku sekarang. Lahir dan dibesarkan oleh Ibu kuat yang luar biasa bgt. Tumbuh dengan buku-buku bacaan yang dapat dibilang baik dan membentuk karakter. benar sekali quote yg bilang "Kamu adalah apa yang kamu baca". Serius ini berdampak besar bgt lho. Dan aku bahkan sedikit menyesal karena walaupun suka baca, tp aku masih gak begitu banyak baca dan kekurangan akses buku bagus waktu aku hidup di Sumbawa (pdhal pas di jawa juga ttp gak srg beli buku hohohoho. mahal broh dan buku skrg jg isinya ttg nikah, taaruf, pacaran islami dll yang astagaaaa itu itu aja memenuhi toko buku. emang hidup hanya ttg cinta lawan jenis aja. ini juga fenomena).  Tapi dibalik itu aku bersyukur sekali juga karena tumbuh di Sumbawa sebagai anak kampung yg belum terlalu dilahap jaman, belum disentuh pengaruh kota yg individual, dan gak diselubungi keliberalan yang  diam-diam merasuk perlahan.

Ketika aku selalu berusaha melakukan yang terbaik tapi orang-orang sekitarku melakukan seadanya bahkan tidak bisa dibilang baik. Okelah kalo itu untuk dirimu sendiri terserah tp kalo atas nama kelompok gitu ya mbok mikir sedikit gitu, mbok ya pekewuh "aku lg dikelompok nih. aku gak boleh males2an nanti yg lain jd jelek nilainya karena aku". gak gitu sama sekali. sudah berkali-kali FL dan jenis tugas kelompok lainnya dari jaman dulu bukan hanya pas aku kuliah, ttp aja seperti itu berulang-ulang. aku pikir dulu orang jawa akan berbeda dgn orang sumbawa. tp aku salah. Sama saja, Indonesia. hmm miris. Negara sendiri sudah seperti itu dicap oleh warganya. Sampe-sampe aku sering ngomong sama diri sendiri "mungkin ini udah saatnya aku ke luar negeri" terus ketawa sendiri karena berkhayal wkwkw. soalnya disana katanya apa2 disiplin. apa2 tepat waktu. aku pengen lingukunganku seprti itu. bukan hanya aku sendiri.

Hal ini juga yg terjadi waktu kkn. ya sejenis. bukan anak FK aja yg gitu, bahkan anak luar FK lebih gak asoy lagi. 1:9 lho. Gimana aku gak males bgt tiap pagi bagun dan harus mengulang hari bareng mereka yg sama sekali gak sejalan. Sendiri. 

Budaya ketimuran dan keislamannya Indonesia itu udah bergeser sekali sekarang. Ah, kamu gak ngerti deh maksudku gimana. Aku emang cewek kuno bgt. Tipe cewek tradisional. Betapa penting "manner" itu bagiku. Oke, aku gak sempurna. Tapi aku berusaha sekali untuk sopan, menghargai, berusaha menyenangkan orang lain, jujur, ikuti aturan dan norma yang ada. Aku seberusaha mungkin gak keluar sampe malam-malam bgt karena aku cewek. Aku berusaha menyambung silaturrahmi dgn cara menghubungi teman2ku yg udah jauh walaupun kadang mereka gak tanggapi dan gak pernah merasa perlu untuk terus berhubungan. Bukan seperti itu kan yg diajarkan kakek nenek kita? Bukan seperti itu kan Islam mengajari kita?

Dulu indonesia kan katanya terkenal di dunia karena ramah dan sopan. aku rasa sekarang gak. biasa saja.

Ada kata mutiara yg bilang: Tetaplah kamu berbuat baik dan berperilaku baik walaupun orang lain tidak berbuat baik kepadamu. karena memang sudah tugas kamu untuk terus jadi baik dan karena bukan perilaku orang lain yg menentukan   kamu harus baik atau tidak. Aggh. Ya bagaimana kalo semua orang telat ketika dibilang setengah 7 dan semua berpikir pada telat sementara aku sendiri ttp berperilaku baik dgn datang jam stngh 7? Ya malas bgt. aku jg bisa lakuin banyak hal dgn 30 menit yg mungkin mereka gunakan untuk tidur itu.

Aku jadi benar-benar tidak tergantung pada kelompok ataupun orang lain. aku selalu berusaha sendiri. Berusaha lebih keras sendiri. Ketika suatu nilai itu ditentukan dari nilai kelompok+ujian individu maka aku akan berusaha di ujiannya itu. Masalah nanti kelompok nilainya bagus ya Alhamdulillah, kalo gak ya yasudah. Aku juga bukan tipe orang yg berorientasi pada nilai.

I mean, mereka nuntut banyak sekali, mereka tunjuk jari ke orang yg salah tanpa mereka sadar bahwa merekapun salah, mereka menjudge orang lain seakan-akan mereka paling benar. ah kamu tidak tau saja apa isi pembicaraan mereka.

kalo kata di film You Are The Apple of My Eye " Yang aku pandang rendah bukanlah orang yg nilainya jelek tapi yang aku pandang rendah adalah orang dirinya sendiri tdk giat belajar tetapi memandang rendah orang yg giat belajar". Nah mewakili sekali perasaanku. Bukan masalah belajarnya aja, tp juga orang yg memandang rendah dan kakunya orang yg sebenarnya benar ! padahal justru dia yg salah hanya karena mayoritas dan dia anggap dirinya yg normal dan aku yg anomali. Ugh judging people.

Liat deh entar ada aja cara Allah menunjukkan mana yg benar. Semoga Allah menunjukkannya melalui aku atau bisa juga orang lain, kesempatan lain dan situasi yg lain. 

Semoga orang-orang seperti kamu yg baca tulisan ini (padahal gak mungkin jg ada yg baca) dan merasa sama  dgnku tetaplah bertahan pada kebenaran. Tetaplah kuat pada prinsip. Kamu gak sendiri. Biar Allah yang Melihat isi hati kita

Yang Dipikirkan Sahabat Jomblo Setiap Kita Cerita Kisah Cinta

 Warning: tulisan ini tidak sengaja aku temukan di buku catatanku. Aku juga gak tau ini jaman aku SMA atau Kuliah. Jujur saja aku juga kaget...