Sabtu, 18 Januari 2020

Hold on

Aku jadi sadar penyebab aku sering merasa lonely di era ini adalah karena aku jarang bicara tentang hal-hal mendalam dengan orang lain. Hal-hal emosional. Hal-hal yang berkaitan jiwa. Bukan hal-hal yang sangat permukaan, bukan gosip, bukan.. Aku menyadari aku tidak punya teman untuk itu. Nobody cares, nobody wants to.  
Aku ingin berbicara tentang mimpi-mimpi besar yang sekarang sedang aku cari-cari dimana keberadaannya karena sepertinya aku sudah kehilangannya. Aku ingin bicara tentang transformasi diriku dan orang-orang jaman sekarang, tentang bagaimana masa lalu mempengaruhiku, tentang bagaimana keadaan keluargamu mempengaruhiku, tentang bagaimana lingkungan mempengaruhiku, tentang aku yang seperti kebingungan, hilang arah dan hilang jati diri. 

Rasa-rasanya aku ingin bicara sama stranger yang tiba-tiba bersedia mendengar, ngomong tentang semua-muanya. Karena terkadang lebih baik cerita ke orang yang tidak mengerti sama sekali, yang tidak ada hubungannya sama sekali. Karena mereka tidak akan menghakimi. But I don't have that stranger.

Aku juga jadi pengen ke terapis gitu. ala-ala film Dear Zindagi. Ngomong. Ngomong. Ngomong.

Aku kenapa sih? aku juga gak ngerti

Aku sampai mengimajinasikan ada orang lain entah teman entah stranger tadi lagi ngobrol ke aku. Tapi ya aku sendiri juga yang jadi mereka, aku sendiri yang jawab, aku sendiri yang berusaha menenangkan aku, kalimat-kalimatnya juga dari aku, hanya saja aku menganggapnya itu dari orang lain. Sometimes it works. Itu kenapa aku sering ngomong sendiri. Hahaha. Tapi kayaknya ngomong sendiri ini sudah dari dulu. Cuma sekarang lebih berat pembicaraannya. 

Lemah banget kan? wkwwk


Yang Dipikirkan Sahabat Jomblo Setiap Kita Cerita Kisah Cinta

 Warning: tulisan ini tidak sengaja aku temukan di buku catatanku. Aku juga gak tau ini jaman aku SMA atau Kuliah. Jujur saja aku juga kaget...