Sabtu, 07 April 2018

A Quiet Place

Ini pertama kalinya aku nonton film di Bioskop sendiri. Sendiri. S-e-n-d-i-r-i (red: dengan nada lagu c-i-n-t-a. Gak bisa ya? kapok). SENDIRI! Oke, alay. Sebelum-sebelumnya itu aku gak pernah nonton sendiri. Pasti sama keluarga atau teman. Berhubung pada gak bisa + akunya yg juga mendadak ngajaknya hari ini (sebenarnya udah lama pengen cuma kemarin2 sibuk Pradik Koas. Yeay finally gue sebentar lg jd Dokter Muda), akhirnya aku putuskan nonton sendiri saja. Kapan lagi? Besok-besok belum tentu ada waktu karena saya artis yang sedang naik dau, sibuk.

Aku tuh tipe penonton film yang cerewet. Suka komen sana sini. Hal kecil juga aku komentarin walaupun bukan dengan kata-kata tapi cuma "eeemm", "aaah~", "heleh" dst. Mungkin temanku muak kali ya sebenarnya sama aku. Aku juga orangnya terbuka pada berbagai jenis genre film. Mau komedi, action, romance, thriller, barat, jepang, korea, indonesia asaaaal bisa cukup membuat aku tertarik untuk nonton. Nah itu dia susahnya. Banyak film yang kalo aku liat sekilas atau di skip2  ternyata kurang menarik, ya udah aku bakal gak nonton entah seterkenal apa. Padahal kadang sebuah film gak bisa dinilai hanya dengan skip-skip. Apalagi kalo trailernya gak meyakinkan atau sinopsisnya tidak menggugah, beeeh bye deh.

Tapi disisi lain aku bisa suka banget sama film sederhana yang mungkin bagi sebagian orang 'biasa sih', 'cheesy bgt' atau 'umum aja'. Entah deh aku juga bingung sama diriku sendiri. Aku orangnya susah terkesan tapi kalo udah suka, biar sesederhana apa aku bakal terkesan bgt.

Ok, jadi film pertama yang aku nonton di bioskop dalam keadaan sendiri adalah A Quiet Place. Aku tertarik pertama karena trailernya. Mendebarkan gitu dan misterius a.k.a gak mengungkapkan hampir seluruh cerita kayak trailer2 jaman sekarang. Kedua, sinopsisnya keren. Jarang bgt gitu lho ide  tentang suatu tempat/kehidupan yang gak boleh ada suara samsek, kalo bersuara akan diserang oleh "mereka" yang kita gak tau wujudnyadan aslinya bagaimana dalam trailer. Dan kekerenan &keunikan ide ini juga diakui oleh pemain sekaligus sutradaranya dalam suatu interview Ketiga, pemainnya. Emily Blunt brooh ditambah sama suaminya pula. Klo aku gak sotoy sih, ini film pertama mereka main bareng sbg suami istri. 

Teater 1, row A 15. Aku beri jarak 2 kursi dengan orang lain. Biar bebas. Ekspektasiku tinggi sebelum nonton. Aku takut kalo gak sesuai ekspektasi. Tapi ternyata........! Sesuai dan apik! Thrillernya terasa bingitzz. Aku sudah lama banget mencari film thriller yang bikin bener2 deg-degan akhirnyaaaaa... ini sama sekali bukan film horor yang mengandalkan ketegangannya pada backsound "Jeeeng"nya atau "Deeeng"nya. 

Aku sampe berkali-kali tutup telinga karena gak tahan apa yang akan terjadi. Seisi teater itu  diam semua, gak ribut karena ngikuti alur filmnya yang bener-bener diam. Suara seorang penonton buka bungkusan aja kedengaran banget. Aku juga gak tahan untuk teriak2 tapi ditahan (karena gak boleh ribut takut diserang sama "mereka" juga) bilang "Eeeh awas-awas" atau "Jangan astaga jangan nangis" atau "Astagfirullah!" berkali-kali. Aku juga gak bisa diam dikursi karena sensasi thrillernya.

Film ini hampir sebagian besar dialognya pake bahasa isyarat atau bisik-bisik tapi herannya tetap aja masih bisa dinikmati. Film ini juga memiliki awal yang kurang dijelaskan dan akhir yang sedikit menggantung. Tapi rasanya kita semua sudah cukup puas dan tidak merasa perlu mempertanyakan mengapa terjadi seperti itu atau apa yang terjadi di akhir. 

Luar biasalah! Gak nyesel nonton pilem ini di Bioskop. Hening mencekam dan nyaring menyesakkan. Beda deh kalo nonton cuma lewat lepi yang diganggu sama suara kipas angin berputar, terselingi karena pengen ambil minum atau buka hp dan suara lepi yang tidak mewakili mencekamnya suara-suara yang ada. 

Yaah mungkin lain kali aku perlu nonton bioskop sendiri lagi karena gak perlu ganggu teman disebelahku. Biar aku ribut-ribut sendiri.

Yaah mungkin Blog ini bisalah lain kali ditulisi review film menarik lainnya :) (padahal gak ngereview juga, cuma cerita gak jelas)

Yang Dipikirkan Sahabat Jomblo Setiap Kita Cerita Kisah Cinta

 Warning: tulisan ini tidak sengaja aku temukan di buku catatanku. Aku juga gak tau ini jaman aku SMA atau Kuliah. Jujur saja aku juga kaget...